Kamis, 25 Februari 2016

Hati- Hati Kecanduan Kosmetik


Beruntunglah bagi wanita karena banyak inovasi produk kosmetik memang diciptakan untuk mereka. Dengan kosmetik, seseorang dapat menonjolkan kecantikan wajah ataupun mengoreksi bagian yang kurang agar tampil lebih sempurna. Tapi, hati-hati! Ternyata, kosmetik juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan, apalagi bagi yang sudah mengaku beauty junkies.
Sebuah survei yang dilakukan oleh tim peneliti The Renfrew Center terhadap wanita di Amerika Serikat, menyatakan bahwa hampir setengah dari wanita yang menjadi objek penelitian tidak suka dengan wajah polos mereka.
Seperti dilansir dari Daily Mail, para peneliti menemukan bahwa kosmetik sekarang tak hanya difungsikan untuk menonjolkan bagian wajah yang memang dianggap bagus. Tapi juga digunakan sebagai riasan korektif untuk menutupi bagian yang kurang agar lebih terlihat cantik.
Ya, begitulah wanita, mereka beramai-ramai mengusahakan segala cara untuk membuat wajah menjadi sangat sempurna. Menurut para responden, wajah polos tanpa kosmetik membuat mereka tampil tidak menarik, dan ini mengurangi kepercayaan diri.
Sebanyak 1.292 wanita yang turut memberikan jawabannya pada survei tersebut, 44 persen mengatakan merasa sangat buruk ketika harus berpenampilan tanpa kosmetik. Sementara itu, 16 persen dari mereka mengakui merasa tidak menarik saat tampil natural, dan bahkan 14 persen lainnya mengatakan mereka merasa seperti sedang telanjang jika tidak menggunakan kosmetik.
Pada survei lain tentang kasus ketergantungan pada kosmetik, 48 persen mengatakan mereka harus menggunakan pulasan kosmetik saat keluar rumah. Sebanyak 32 persen lainnya mengaku bahwa kosmetik dapat menambah kepercayaan diri mereka saat harus bertemu dengan orang lain. Dan, 44 persen sisanya sengaja menggunakan kosmetik untuk menyembunyikan kekurangan pada wajah.
Hasil survei ini bisa saja menjadi indikasi bahwa semakin banyak wanita yang menderita kecanduan terhadap kosmetik untuk alasan tidak mau terlihat jelek di depan umum. Bahkan, Adrienne Ressler dari The Renfrew Center Foundation mengatakan bahwa efek dari ketergantungan terhadap kosmetik ini bisa menjadi gerbang untuk masalah lainnya.
“Ketergantungan terhadap kosmetik dapat berarti kosmetik bukan lagi alat untuk meningkatkan penampilan belaka. Tetapi jauh dari itu, kosmetik digunakan sebagai ‘selimut’ keamanan dari perasaan negatif terhadap penampilan,” ujarnya.
Bagi banyak orang, ia menambahkan, perasaan tersebut dapat menciptakan masalah lainnya seperti gangguan makan atau diet berlebih demi mendapatkan penampilan yang sempurna.
Melihat semakin banyaknya wanita yang tidak percaya diri pada penampilan mereka, semakin banyak juga produsen kosmetik yang mengambil keuntungan untuk mengampanyekan produk mereka. Iklan-iklan membombardir dengan seribu satu manfaat untuk membuat wajah lebih cantik. Bagaimana dengan Anda?

Sumber : VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar