Diet detoks, diet cair maupun diet vegetarian memang sudah populer. Tapi sebenarnya, ada satu lagi jenis diet yang juga tak kalah bagus untuk kesehatan. Namanya diet tradisional.
Diet tradisional atau biasa disebut puasa Jawa, sebenarnya sudah dilakukan oleh nenek moyang orang Jawa sejak jaman dulu kala. Sayangnya semakin banyak orang melupakan tradisi itu. Padahal manfaatnya tidak kalah bagus jika dibandingkan dengan berbagai macam diet yang berkembang di jaman modern saat ini.
Diet tradisional atau puasa Jawa, memiliki aturan pakem. Diet ini dijalankan selama lima hari berturut-turut, dengan jenis makanan yang pasti. Urutan makanan tersebut tidak boleh diubah atau dibolak-balik.
Hari pertama disebut mutih. Makanan yang dikonsumsi hanyalah nasi putih dan air putih.
Hari kedua ngrowot, makanan yang dikonsumsi adalah jenis polo pendem yang dikukus dan minum air putih. Polo pendem tersebut bisa berupa ketela, singkong, ubi, talas, kentang atau pun kacang tanah dan sebagainya.
Hari ketika disebut ngidang. Makanan yang boleh dikonsumsi hanyalah sayuran rebus dan minum air putih. Sayuran rebus tersebut contohnya seperti krai, waluh kuning, kacang panjang dan wortel. Tapi sebaiknya hindari sayuran yang mengandung gas seperti kubis, bunga kol, brokoli dan sawi, karena akan mengganggu lambung.
Hari keempat disebut ngalong, makanan yang boleh dikonsumsi adalah buah-buahan dan minum air putih. Buah-buahan tersebut bisa berupa pisang, apel, mangga matang, alpukat, jambu dan semangka. Tapi sebaiknya hindari buah-buahan yang rasanya asam atau yang mengandung gas, karena akan mengganggu lambung. Seperti nangka, pir, durian, mangga muda, buah asam dan kedondong.
Dan dihari terakhir adalah ngasrep. Di hari terakhir ini, tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung rasa asin, manis, asam dan bumbu. Sehingga makanan apapun tidak boleh ditambahi garam, gula atau perasa lainnya.
KELEBIHAN
Diet tradisional atau puasa Jawa mampu mengistirahatkan organ, mengurangi masukan lemak dan bahan-bahan berbahaya seperti pemanis buatan dan pengawet pada tubuh, serta membersihkan pencernaan dan kotoran dalam darah.
Diet ini juga bisa mengurangi risiko terjadinya obesitas, kolesterol, asam urat serta darah tinggi.
Selain itu, bisa meningkatkan regenerasi sel, membuat kulit lebih halus, segar dan menunjang kesehatan rambut.
KEKURANGAN
Diet tradisional atau puasa Jawa, hampir tidak ada kekurangannya dari segi kesehatan. Sebaliknya, diet ini bahkan sangat baik untuk kesehatan. Tapi, memang proses adaptasi di awal menjalani puasa ini agak sulit.
YANG DISARANKAN
Diet tradisional bisa dijalankan siapa saja. Tapi anak-anak, ibu hamil dan menyusui, sebaiknya tidak menjalani diet ini. Sebab mereka membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan kelompok umur yang lain.
Selain itu, khusus untuk mereka yang memiliki riwayat asam urat, sebaiknya menghindari kacang-kacangan.
Dan khusus untuk orang yang memiliki riwayat diabetis, sebaiknya menghindari buah-buahan manis dan yang telah melewati masa matangnya. Sebab buah-buahan manis tersebut mengandung glukosa yang mampu menaikkan gula darah secara lebih cepat.
Sumber : Tabloit Cantiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar