Selasa, 19 Januari 2016

Cerita Kehidupan

Alkisah seorang anak kecil menangis sambil berlari-lari ke arah neneknya.
cucu : nenek…nek…aku barusan kalah main monopoli sama si Radit nek…
bantu aku nek…
nenek : oh.. kamu kalah sama si Radit ya. sini nenek ajari…
Setelah 1 jam diajari sang nenek, anak kecil itupun girang berlari menantang si Radit main monopoli lagi.
Tidak berapa lama kemudian si anak kembali berlari sambil menangis.
cucu : nek aku kalah lagi nek…
nenek : masih kalah lagi? ok, jangan khawatir…nenek akan ajari kamu lagi.
nenek kan dulu juara monopoli:)
Maka diajarinya kembali si cucu tersayang.
Kejadian tersebut berulang sampai beberapa kali, hingga suatu ketika….si cucu menang dan berlari kegirangan…
cucu : nek..nek…aku menang nek…nek, uang si Radit habis nek, rumahnya aku borong, tanahnya habis juga…
nek.. nek.. aku menang nek..(sambil kegirangan tiada tara)
nenek : oh kamu menang … hebat dong…. trus mana uang, rumah dan tanah
hasil menangmu dari si adi?
cucu : yah… itu kan cuma monopoli nek… jadi ya trus dimasukan lagi
ke wadahnya..
nenek : oh begitu… sini cu.. kamu memang hebat, tapi begitu permainan
berakhir seluruh kemenanganmu tidak akan kamu bawa pulang bukan?
Begitulah kehidupan… kita pertaruhkan segalanya untuk ambisi kita di dunia ini. Bahkan kalau perlu sikut kanan kiri untuk ambisi itu.
Tahukah kita, ternyata tak ada satupun yang akan kita bawa kembali kepada-NYA.
Sehebat hebatnya werkudara di pentas pewayangan mengalahkan ratusan raksasa, namun saat pentas harus berakhir, tetap saja werkudara dan para raksasa itu harus masuk kotak wayang bersama sama…
Semoga yang sedikit ini menguatkan kita dalam menjalani hidup ini….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar