Sabtu, 09 Januari 2016

First Impression Menentukan Langkah Selanjutnya

Pernah menemui pengamen di dalam bus kota? bagi penggemar bus kota, alias naik angkutan umum kemana2 seperti saya ini…:), pasti sering menemui pengamen. Banyak dari mereka yg main gitarnya bagus2 dan bahkan suaranya juga bagus. Gak kalah deh dengan penyanyi2 yg sudah negtop.
Pernah ga menemui pengamen yg hanya nanyi sepotong lagu saja tidak selesai, lagu yg sepertinya memang diciptakan oleh mereka, yg kadang2 liriknya tak beraturan karena banyak mengandung sindiran.

Yg ingin saya bahas disini bukan lirik lagu atau nyanyinya yg hanya sepenggal, tapi intro sebelum nyanyi dan setelah nyanyi. Kata pengantar dan penutup yg bahkan bisa lebih panjang dari nyanyian mereka. Ada beberapa kata yg masih saya ingat, seperti : “bagi yg punya jiwa sosial mau berpartisipasi, yg menghargai anak jalanan, uang 500 dan banyaknya 1000 tidak akan membuat anda jatuh miskin, yg tidak ingin berpartisipasi tidak usah berpura2 tidur atau tidak melihat”
Itu beberapa kalimat yg saya ingat.
Mendengar kata2 seperti itu, apa yg ada di benak Anda? Kalo saya kok jadi ilfil, justru jadi males mau ngasih uang. Sudah nyanyinya genjrang genjreng ga karuan, pake kata2 yg sok banget klo menurut saya, menggurui.
Mereka ga tahu kalo kesan pertama ( first impression ) itu menentukan langkah selanjutnya. Kalo orang sudah ilfil dg penampilan, dg cara bicara atau dg gayanya, untuk selanjutnya orang akan ilfil terus.

Seperti itu juga yg terjadi di bisnis yg berhubungan dg orang, bisnis yg saya geluti sekarang ini, Oriflame.
Ketika kita ingin mengajak orang ( memprospek ) untuk join, kita harus memberikan kesan pertama yg baik, bukan berarti harus mengada2 dengan mengumbar janji, tapi lebih pada sikap dan gaya bicara. Berusaha menempatkan diri ke kondisi orang yg kita prospek ( empati ) akan lebih baik daripada kita menonjolkan diri dengan kelebihan2 kita. Orang akan merasa “eneg” mendengar kesombongan kita. Tapi akan lebih mengena di hati jika kita low profil dan lebih menjelaskan bagaimana kita menjalankan bisnis ini, bagaimana kita handle kesulitan2 yg ada dan bagaimana support yg diberikan oleh team dan club. Dengan begitu mereka akan merasa sudah mendapatkan solusi terhadap apa yg dihadapi. Akan muncul “insight” di hati dan pikiran mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar